Bahasa Yamdena Timur digunakan oleh ± 70.000 orang yang tersebar pada desa-desa di pesisir timur Pulau Yamdena dan satu desa di Pulau Selaru. Desa-desa tersebut tersebar di beberapa kecamatan antara lain Arma, Watmuri, Manglusi, Tutukembong dan Waturu di Kecamatan Nirunmas; Lumasebu, Kilmasa, Meyano Das, Meyano Bab, Alusi Krawain, Alusi Kelaan, Alusi Bukjalim, Alusi Tamrian, Alusi Batjasi dan Lorwembun di Kecamatan Kormomolin; Amdasa, Arui Bab, Arui Das, Sangliat Krawain, Sangliat Dol, Atubul Dol, Atubul Da, Lorulun dan Tumbur di Kecamatan Wertamrian; Wowonda, Ilngei, Kabiarat, Lauran, Olilit, Sifnana, Bomaki, Lermatan dan sebagian masyarakat Latdalam di Kecamatan Tanimbar Selatan serta desa Adaut di Kecamatan Selaru. Jumlah penutur Bahasa Yamdena yang disebutkan di atas belum termasuk para perantau dari desa-desa yang disebutkan di atas yang merantau di kota-kota besar di seluruh Indonesia.
Bahasa Yamdena Timur mulai diteliti oleh Toni Mettler dari Swiss sejak tahun 1987 dalam rangka kerja sama Universitas Pattimura (UNPATTI) dan Summer Institute of Lingusitic (SIL). Kerja sama tersebut dilanjutkan oleh Departemen Sosial RI dengan SIL dan Yayasan Mitra Mandiri sebagai upaya dari pengembangan masyarakat pedesaan secara utuh, jasmani maupun sosio-budaya.
Penerjemahan Alkitab Bahasa Yamdena mulai dilakukan pada tahun 1987, dengan Anggota Tim Penerjemah saat itu adalah Bapak Silvinus Lamere, Bapak Norbertus Unawekla, Bapak Antonius Ungirwalu, Bapak Silvester Rangkadu dan Ibu Rika Kelitadan.
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Desa (YPMD) lahir di Kabupaten Kepulauan Tanimbar untuk melayani kebutuhan penerjemahan Kitab Suci bahasa-bahasa di Tanimbar. Tim Bahasa Yamdena adalah salah satu Tim Bahasa yang berada di bawah naungan YPMD. Tugas utama Tim Bahasa Yamdena adalah menerjemahkan Kitab Suci, bahan-bahan Rohani serta bahan-bahan literasi ke dalam Bahasa Yamdena Timur. Dalam kerja sama antara YPMD dengan Kartidaya Sahabat Indonesia, seorang tenaga Kartidaya kemudian dihadirkan sebagai Fasilitator untuk menolong anggota tim dalam menjalankan tugas penerjemahan sejak tahun 2007. June Rumthe bersama ketiga anggota tim penerjemah bahasa Yamdena: Ibu Agustina Olinger, Ibu Yosefa Luturyali, dan Ibu Katarina Matruty kemudian melanjutkan tugas menerjemahkan Perjanjian Baru Bahasa Yamdena Timur hingga selesai. Peluncuran Kitab Suci Bahasa Yamdena Timur dalam bentuk salinan cetak kini tinggal menghitung waktu, namun salinan elektronik atau digital sudah bisa dinikmati lewat situs ini.
Semoga Firman Tuhan yang disediakan dalam Bahasa Yamdena Timur ini dapat membantu masyarakat Yamdena untuk lebih memahami serta melakukan Firman Tuhan yang mereka pahami dalam bahasa mereka itu dalam kehidupan sehari-hari./hds